Survei Indikator, Calon Petahana Dalam Situasi Waspada
MAJALENGKA – Survei Indikator, calon petahana dalam situasi waspada. Pasangan calon bupati dan dan wakil bupati petahana dalam Pilkada Majalengka 2024 disebut dalam kondisi tidak menguntungkan.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, Rabu 25 September 2024 mengatakan, berdasarkan hasil survei status calon petahana Karna Sobahi dalam situasi waspada. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 8-13 September 2024. Hasil survei menunjukan harapan masyarakat tidak ingin kembali dipimpin Karna Sobahi cukup tinggi.
Saat survei responden diberi pertanyaan ‘Apakah Ibu/Bapak menginginkan atau tidak menginginkan kembali Karna Sobahi menjadi Bupati Majalengka periode 2024-2029?’. Hasilnya ternyata kurang memuaskan bagi Karna Sobahi.
Yang menginginkan kembali dipimpin Karna Sobahi hanya 37,9 persen. Sedangkan yang tidak ingin kembali dipimpin oleh Karna Sobahi mencapai 47,4 persen. Sedangkan responden yang tidak menjawab sebanyak 14,6 persen. Dari hasil survei itu menunjukan, bahwa separuh warga Kabupaten Majalengka cenderung tidak menginginkan kembali Karna Sobahi memimpin Majalengka.
“Ini jadi catatan besar bagi petahana bahwa lebih dominan, lebih besar yang tidak menginginkan kembali beliau (Karna Sobahi) untuk menjadi Bupati periode mendatang dibandingkan yang menginginkan beliau kembali menjabat sebagai Bupati mendatang,” kata Bawono.
Survei Indikator Politik Indonesia dalam rilis hasil survei yang dilakukan untuk Pilkada Majalengka juga mengungkap hal lainnya, diantaranya adanya perbedaan haluan antara pemilih parpol pengusung di Pilkada Majalengka.
IKLAN
Seperti diketahui pasangan nomor urut 1 Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan didukung oleh 12 partai politik (Parpol), diantaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PPP, Demokrat, NasDem, Gelora, Garuda, Hanura, Prima, PSI, dan PKB. Sementara pasangan nomor urut 2 Karna Sobahi-Koko Suyoko didukung sebanyak 7 parpol, yakni PDIP, PKS, Partai Buruh, PKN, Partai Perindo, Partai Ummat dan PBB.
Hasil survei diperoleh data pemilih PKS, PBB, PSI dan Partai Ummat, nyatanya berbeda haluan dengan pemilihnya. Sebagian besar pemilih parpol tersebut justeru memilih lawan politiknya di Pilkada Majalengka.
Sebanyak 66,4 persen pemilih PKS memilih paslon Eman-Dena. Begitu pun pemilih PBB, dan Partai Ummat 100 persen memilih Eman-Dena. Sedangkan PSI yang mengusung Eman-Dena, mayoritas pemilihnya yakni 57,6 persen berbalik memilih pasangan Karna-Koko.
“Sedangkan pemilih partai pendukung Eman-Dena kalau kita lihat di sini relatif solid. Nah yang menarik di sini dari basis pemilih PKS, PKS ini kan dukungan nya ke Pak Karna dan Pak Koko tapi kalau kita lihat baru 25,1 persen pemilih PKS yang preferensi pilihannya itu ke pasangan nomor urut 2,” beber Bawono Kumoro. (CM-01)