
Demontrasi Depan Kantor DPRD Majalengka Terkendali
CakrawalaMedia – Demontrasi depan kantor DPRD Majalengka terkendali. Demontrasi yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa di depan kantor DPRD Majalengka secara keseluruhan berlangsung kondusif, Senin (1/9/2025). Meski sempat terjadi insiden pembakaran ban bekas dan saling dorong antara massa mahasiswa dan petugas, situasi bisa dengan cepat dikendalikan.
Dalam melakukan pengamanan, ratusan petugas gabungan yang mulai bersiaga sejak pagi sejumlah titik strategis, seperti kawasan Kantor DPRD dan Pemkab Majalengka mengedepankan pengamanan secara persuasif. Petugas langsung membuka dialog ketika suasana mulai memanas, sehingga kericuhan yang mungkin terjadi bisa cepat diredam.
Situasi semakin terkendali ketika sejumlah anggota DPRD keluar gedung dan menemui langsung massa pendemo. Perwakilan DPRD, diantaranya Wakil Ketua Deden Herdian Narayanto melakukan dialog dan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang diusung mahasiswa melalui mekanisme resmi.
Sebelumnya, sempat muncul kekuatiran aksi demontrasi yang dilakukan oleh berbagai elemen mahasiswa akan ricuh dan anarkis seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Kuatir dengan hal itu, pedagang yang biasa berjualan di kawasan Alun-alun dan DPRD memilih tidak berjualan.
Tak hanya pedagang kaki lima yang memilih tidak beraktifitas, toko-toko yang berada di kawasan Alun-alun sampai Pasar Mambo memilih tutup sebelum berlangsung demontarsi sekitar Pukul 14.00 WIB. “Pagi masih buka, baru tutup sekitar Pukul 10 .00 WIB, sebagai antisipasi kalau demo berakhir ricuh seperti di daerah lain. Alhamdulillah, apa yang kita kuatirkan sebelumnya tidak terjadi sampai demontrasi berakhir,”kata Asep, penjaga toko di kawasan Pasar Mambo.
Senada dikatakan oleh sejumlah pemilik tempat usaha yang berlokasi di sisi barat kawasan Alun-Alun Majalengka. Sebelum aksi berlangsung, para pemilik usaha ini memilih untuk menutup atau pulang lebih awal. Mereka kuatir demontrasi berakhir dengan aksi anarkis dan penjarahan. “Hanya berjaga-jaga saja, kalau suasananya ricuh seperti di daerah lain,”ujar Hendi penjual toko makanan yang memilih menutup tempat usahanya selama aksi demontrasi berlangsung. (C-01)