
Pemkab Majalengka Susun Ulang Pembangunan Wilayah
CakrawalaMedia – Pemkab Majalengka Susun Ulang Pembangunan Wilayah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka tengah menyusun ulang arah pembangunan wilayah berdasarkan potensi topografi.
Wakil Bupati Majalengka, Dena M. Ramdhan mengungkapkan, Majalengka akan diarahkan menjadi daerah dengan dua poros utama: kawasan industri di utara dan kawasan pariwisata berbasis alam di selatan. “Topografi Majalengka itu lengkap, ada dataran, perbukitan, dan pegunungan. Maka kita akan bagi strateginya: utara fokus industri, selatan untuk wisata,” ungkap Wabup Dena beberapa waktu lalu.
Dena menjelaskan, Pemkab telah memulai pembukaan Jalur Wisata Selatan Majalengka atau Jalisma, yang membentang dari Cibodas ke Lemahsugih. Jalur ini akan menjadi akses penting bagi wisatawan untuk menjangkau titik-titik keindahan alam yang selama ini tersembunyi.
“Kalau jalan selatan ini tembus, saya yakin itu akan jadi magnet wisata. Pemandangannya luar biasa, cocok untuk spot selfie, wisata keluarga, maupun ekowisata,” ujarnya.
Menurutnya, infrastruktur menjadi kunci. Dengan anggaran terbatas, Pemkab kini mendorong sinergi lintas lembaga untuk percepatan pembangunan. “Kami lakukan pendekatan ke Kementerian PUPR, Keuangan, dan provinsi untuk bantu selesaikan jalur selatan. Tinggal dua kilometer lagi yang belum rampung,” katanya.
Selain itu, koordinasi lintas sektor juga diperkuat, terutama menyambut momen liburan nasional. Pemkab mengerahkan PP, ADISUB, serta para camat untuk menjaga keamanan lalu lintas dan menyiapkan alternatif jalur di kawasan wisata.
IKLAN
“Kita belajar dari lonjakan wisatawan saat Idul Fitri kemarin. Jalur macet, parkiran penuh, dan infrastruktur jadi tantangan. Karena itu kita benahi dari sekarang,” ujar Dena.
Di sisi lain, pengembangan kawasan industri tetap berjalan, terutama di wilayah utara Majalengka yang dekat dengan Bandara Internasional Kertajati dan kawasan ekonomi baru. “Kita punya industri tekstil, makanan, garment. Kita harus seimbangkan ini dengan wisata. Karena kalau hanya mengandalkan satu sektor, tidak tahan guncangan,” jelasnya.
Ia juga menyebut sejumlah destinasi unggulan yang siap bersaing, seperti Terasering Panyaweuyan, Situ Cipanten, Paralayang Sidamukti, Curug Cipete, hingga Grand Canyon Cikadongdong. “Majalengka bisa jadi daerah tujuan wisata alam unggulan di Jawa Barat. Tinggal kemasannya, promosinya, dan tentu saja akses jalannya,” kata Dena.
Perbaikan Jalisma
Sebelumnya, Bupati Majalengka Eman Suherman menargetkan pembangunan Jalan Lingkar Selatan Majalengka (Jalisma) sepanjang 29,56 kilometer bisa segera terealisasi.
Untuk merealisasikan pembangunan jalan secara maksimal, Pemerintah Kabupaten Majalengka mengajukan usulan anggaran sebesar Rp26 miliar ke Pemprov Jawa Barat.
Eman menekankan, proyek ini tidak boleh setengah jalan. Ia bahkan mengusulkan agar lebar jalan mencapai 7 meter, mengingat sebagian besar lahan merupakan tanah milik Perhutani yang masih tersedia.
Jika jalan penghubung ini rampung, waktu tempuh dari Majalengka ke Lemahsugih akan lebih cepat. Dari sebelumnya harus memutar lewat Cihaur atau Talaga, kini cukup 45 menit perjalanan langsung.
Selain efisiensi waktu, dampak paling besar adalah pertumbuhan ekonomi di kawasan selatan, termasuk wilayah Cikawuan, Kadut, Lemahsugih, dan Bantarujeg. “Kalau konektivitas ini selesai, daerah-daerah di selatan akan hidup. Ekonominya tumbuh. Itu yang saya kejar,” ujar Eman. (C-03)