
Bencana Tanah Longsor Paling Sering Terjadi Di Majalengka
CakrawalaMedia – Bencana tanah longsor paling sering terjadi di Majalengka. Bencana alam tanah longsor paling banyak terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka sepanjang Januari 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat, bencana alam tanah longsor terjadi sebanyak 20 kali.
Secara keseluruhan BPBD Kabupaten Majalengka menyebutkan, bahwa telah terjadi puluhan bencana hidrometeorologi terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka sepanjang Januari 2025. Kejadian bencana sepanjang Januari 2025 tersebar di 18 wilayah dari 26 kecamatan di Kabupaten Majalengka.
Menurut keterangan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majalengka, Wawan Suryawan, sepanjang Januari 2025 telah terjadi 47 kejadian bencana alam. Bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Majalengka mulai dari pohon tumbang, angin putting beliung, cuaca ektrem, banjir hingga tanah longsor.
”Termasuk juga longsor yang terjadi di ruas jalan nasional Majalengka – Kuningan via Kecamatan Cikijing, pada pertengahan Januari 2025 lalu,”kata Wawan,Kamis (20/2/2025).
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Majalengka, dari puluhan kejadian bencana alam, tanah longsor paling banyak terjadi pada Januari lalu. Tercatat ada 20 kejadian bencana alam tanah longsor yang tersebar di beberapa tempat. Disusul bencana cuaca ekstrem sebanyak 13 kejadian. Banjir tercatat 11 kejadian, dan kejadian bencana non alam berupa kebaran yang terjadi tiga titik.
Meski tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa, bencana alam yang terjadi selama Januari 2025 telah menyebabkan kerugian yang cukup besar. Tercatat ada 34 warga mengalami rumah rusak ringan, 11 rusak sedang, empat rumah masuk katagori rusak berat, serta 67 rumah sempat terendam banjir.
IKLAN
Wawan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena wilayah Kabupaten Majalengka tengah memasuki masa puncak musim hujan. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, mengingat masih tingginya curah hujan yang bisa memunculkan potensi bencana alam,”imbaunya.(C-03)