Diduga Depresi, Warga Majalengka Tembak Kepala Sendiri
MAJALENGKA – Diduga Depresi, warga Majalengka tembak kepala sendiri. Seorang warga Majalengka berinisial SP (55) nekat mengakhiri hidupnya dengan menembakan pistol ke kepalanya. Diduga korban mengalami depresi sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menembakan senjata api jenis pistol Five-seven (FN).
Korban yang sudah dalam kondisi tewas berimbah darah ditemukan keluarganya dalam kamar rumahnya, di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Majalengka, pada Sabtu (28/12/2024) pagi.
Informasi yang disampaikan Danramil 1716/Dawuan, Kapten Inf Dede kepada media, korban ditemukan sudah dalam kondisi bersimbah darah oleh keluarganya sekitar Pukul 07.30 WIB. Dede mengatakan, berdasarkan keterangan istrinya, korban sekitar dua bulan korban mengalami sakit komplikasi.
“Kata istrinya korban ini mengalami sakit komplikasi diabetes dan paru-paru dan harus dibantu tabung oksigen,” kata Dede.
Menurut Dede, pada saat peristiwa terjadi, istri korban sedang mencari tabung oksigen cadangan. Dirumahnya hanya ada korban dan anak tunggalnya.
“Korban diduga sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara menembak sendiri dengan pistol jenis FN di bagian kepala. Karena sakit diabetes komplikasi disertai sakit paru yang tak kunjung sembuh,” jelasnya.
IKLAN
Petugas Inafis Polres Majalengka yang mendapat laporan kejadian itu langsung mendatangi lokasi. Petugas melakukan olah TKP dan melakukan evakuasi pada jenazah korban. Namun petugas tidak melakukan autopsy karena permintaan keluarga korban. “Keluarga korban keberatan dilakukan auptopsi dan menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah,”ujarnya.
Ia menambahkan, terkait pistol jenis FN yang digunakan korban mengakhiri hidupnya, dari istrinya, kepemilikan pistol jenis FN tersebut diperoleh pada saat korban bekerja sebagai sopir Ibu Sutiyoso mantan Gubernur DKI Jakarta, pada tahun 2014 lalu.
Pihak kepolisian sudah menangani soal kepemilikan pistol jenis FN yang digunakan korban untuk bunuh diri. “Sudah diamankan oleh tim Inafis Polres Majalengka. Warga dan perangkat desa juga membantu pengurusan jenasah korban hingga dimakamkan,”tambahnya. (CM-03)
