Isu Intimidasi Mencuat di Pilkada Majalengka

Isu Intimidasi Mencuat di Pilkada Majalengka

MAJALENGKA – Isu intimidasi mencuat di Pilkada Majalengka. Jelang Pilkada Kabupaten Majalengka 2024. Kabar adanya isu intimidasi kepada warga dan aparat desa mulai mencuat dalam Pilkada Majalengka.  

Isu adanya tekanan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dalam Pilkada Majalengka kembali disampikan Pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko (KK) dalam acara debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Majalengka pada, Kamis 31 Oktober 2024.

Dalam debat publik perdana dalam proses Pilkada 2024, calon Bupati Majalengka nomor 02, Karna Sobahi mengeluarkan pernyataan agar menghentikan intimidasi terhadap masyarakat.

Pilkada seharusnya kata cabup yang juga Ketua DPC PDIP Majalengka menjadi ajang demokrasi yang positif dan pembelajaran bagi semua. “Kita tidak boleh membiarkan proses demokrasi ini dicemari oleh intimidasi dan taktik menakut-nakuti,”ujar Karna.

Kabar adanya dugaan intimidasi menjelang Pilkada sebelumnya juga diungkapkan, Koordinator Tim Advokasi dan Hukum Karna Koko, H Indra Sudrajat beberapa waktu lalu. Kepada wartawan Indra menyebut, bahwa ada ancaman terhadap para penerima bantuan sosial (bansos), atau keluarga penerima manfaat (KPM) untuk mendukung salah satu pasangan calon bupati Majalengka.

Munculnya dugaan praktik intimidasi kepada keluarga penerima manfaat bansos serta pendamping bantuan sosial, disampaikan Divisi Hukum dan Advokasi Pasangan Eman Suherman-Dena M Ramdhan (HADE), Diky Turmudy.

IKLAN

Diky mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dan mengecam adanya temuan dari relawan, kordes dan korcam di lapangan terkait dugaan praktek intimidasi oleh pihak tertentu pada penerima bansos.

“Kami mengecam dugaan intimidasi pada keluarga PKH yang dilakukan oleh oknum pejabat di Pemerintahan Kabupaten Majalengka, baik kepala dinas, camat, maupun kepala desa yang mencoba mengintimidasi masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon,” ujarnya, Kamis (10/10/2024).

Tim HADE juga telah melaporkan dugaan intimidasi yang dilakukan oknum kades dan aparat desa yang membatasi kehadiran warganya dalam kampanye dialogis Pasangan HADE di Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul.

Baca Juga  Minta Doa Masyarakat, Karna-Koko Siap Mendaftar ke KPU

Cabup Majalengka, Eman Suherman menyesalkan tindakan intimidasi terhadap masyarakat. Cabup yang diusung sejumlah partai politik ini menegaskan,sejak awal dirinya berkomitmen agar pelaksanaan pesta demokrasi, Pilkada yang berkualitas, berintegritas, jujur adil dan kondusif.

“Tentu semua ini berpulang  pada kita semua, sejak awal kami Pasangan 01, HADE ingin pelaksanaan Pilkada Majalengka dapat diselenggarakan secara berintegritas dan damai,”tegasnya. (CM-01)

Bagikan :
CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)