Pemkab Targetkan Produksi Pangan 162 Ribu Ton

Pemkab Targetkan Produksi Pangan 162 Ribu Ton

MAJALENGKA – Pemkab targetkan produksi pangan 162 ribu ton. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menargetkan produksi padi (pangan) di wilayahnya tahun ini sebanyak 162 ribu ton. Target produksi pangan yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah ini diprediksi akan dapat terpenuhi.

Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi  mengatakan, target produksi yang dicanangkan optimis bisa tercapai. Optimisme akan tercapainya produksi pangan makin menguat melihat hasil produksi yang telah dihasilkan pada Oktober ini, berdasarkan data di Dinas Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan (DKP3) produksi padi di wilayahnya hingga pertengahan Oktober 2024 sudah lebih dari 134.000 ton. 

Angka produksi tersebut dipastikan akan terus naik dengan hasil panen yang akan datang. “ Angkanya akan terus bertambah hingga akhir 2024. Sisa untuk mencapai target pun akan diselesaikan pada momen masa panen kedua,”kata Pj Bupati,Kamis (17/10/2024).

Menurut Pj Bupati, tercapainya target produksi pangan tahun ini sangat terbuka,bahkan bisa melampaui jumlah yang ditargetkan. Pasalnya bila  melihat hasil pemantauan, produktivitas lahan pertanian di wilayah Kabupaten Majalengka cukup bagus. Hasil panen padi yang dihasilkan rata-rata bisa mencapai 7 ton per hektare. 

Sebelumnya untuk menjaga kesinambungan harga dan ketersediaan kebutuhan masyarakat, Pemkab Majalengka, menggelar Gerakan Pangan Murah. Kegiatan tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, Rabu (16/10/2024).

Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi memantau langsung kegiatan disambut antusias masyarakat tersebut. Meski demikian masyarakat yang datang untuk membeli kebutuhan pokok tidak sebanyak seperti pelaksanaan KPM sebelumnya.

IKLAN

“Alhamdulillah, meski tidak seramai seperti kegiatan serupa pada bulan-bulan sebelumnya, namun  antusias masyarakat cukup bagus,”kata Pj Bupati.

Menurut Pj Bupati jumlah masyarakat yang datang membeli kebutuhan di acara KPM,terutama pembelian beras bukan disebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Penurunan jumlah pembeli besar kemungkinan karena saat ini bantuan beras dan sembako dari pemerintah sudah terdistribusi kepada masyarakat melalui PT Pos.

Baca Juga  Pertamina Perluas Skema Full Registran

“Sudah dilakukan pengecekan, bukan karena daya beli masyarakat yang mengalami penurunan, tetapi karena bantuan sudah sampai ke masyarakat. Sehingga, kemungkinan besar masyarakat sudah memiliki stok beras di rumah,”jelasnya.

Meski demikian lanjutnya, Gerakan Pangan Murah tetap dilaksanakan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok tetap stabil dan harganya terjangkau masyarakat. (CM-04)

Bagikan :
CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (0)