MAJALENGKA – Pemilih Parpol Pendukung dan Pengusung Berbeda Haluan. Dinamika perpolitikan di Pilkada Majalengka 2024 mulai terasa, diantaranya adanya perbedaan haluan antara pemilih partai politik (parpol) yang mengusung peserta Pilkada.
Seperti yang diketahui, di Pilkada Majalengka 2024, pasangan nomor urut 1 Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan didukung oleh 12 partai politik (Parpol), diantaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PPP, Demokrat, NasDem, Gelora, Garuda, Hanura, Prima, PSI, dan PKB. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Karna Sobahi-Koko Suyoko didukung sebanyak 7 parpol, yakni PDIP, PKS, Partai Buruh, PKN, Partai Perindo, Partai Ummat dan PBB.
PKS, PBB, PSI dan Partai Ummat, nyatanya berbeda haluan dengan pemilihnya. Dari hasil survei Indikator Politik Indonesia, sebagian besar pemilih parpol tersebut memilih lawan politiknya di Pilkada Majalengka.
Sebanyak 66,4 persen pemilih PKS memilih paslon Eman-Dena. Begitu pun pemilih PBB, dan Partai Ummat 100 persen memilih Eman-Dena. Sedangkan PSI yang mengusung Eman-Dena, mayoritas pemilihnya 57,6 persen memilih Karna-Koko.
“Sementara pemilih partai pendukung Eman-Dena kalau kita lihat di sini relatif solid. Nah yang menarik di sini dari basis pemilih PKS, PKS ini kan dukungan nya ke Pak Karna dan Pak Koko tapi kalau kita lihat baru 25,1 persen pemilih PKS yang preferensi pilihannya itu ke pasangan nomor urut 2,” kata peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, Rabu (25/9/2024).
Namun secara global pendapat dari responden, sebanyak 54,8 persen memilih pasangan Eman-Dena. Posisi kedua ditempati pasangan Karna Sobahi-Koko Suyoko dengan 33,7 persen. Sedangkan responden yang tidak menjawab atau belum menemukan pilihan sebanyak 11,5 persen.
IKLAN
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, komposisi pemasangan Eman-Dena dinilai cocok karena bisa menunjukkan tren positif dari hasil survei. Sementara pasangan Karna-Koko dampaknya belum terlalu signifikan.
“Ternyata kalau dipasangkan antara Pak Eman dengan Pak Dena itu cenderung positif. Pak Eman yang punya basis dengan Pak Dena juga yang punya basis itu cenderung bertambah jadi 54,8 persen (tingkat kepercayaan publik untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka),” kata Burhanuddin.
Sementara Pak Karna dan Pak Koko ini lanjutnya belum muncul sinerginya. “Mungkin perlu waktu, karena Pak Karna dari basis PDI Perjuangan dan Pak Koko dari basis PKS, ini kan nggak mudah yah menggabungkan kedua kekuatan jadi perlu waktu kedua struktur partai menggabungkan dua kekuatan yang sering kali diasumsikan oleh pengamat seperti minyak dan air,”jelasnya. (CM-03) .