Protes Cawe-cawe Bupati Dalam Pemilu, FMPP Turun ke Jalan
MAJALENGKA – Protes cawe-cawe bupati dalam pemilu, FMPP turun ke jalan. Koalisi warga sipil yang tergabung dalam Forum Majalengka Peduli Pemilu (FMPP) menggelar aksi unjuk rasa. Protes cawe-cawe bupati dilakukan FMPP dengan menggelar unjuk rasa di depan Pendopo Bupati dan kantor DPRD Kabupaten Majalengka, Senin (27/11/2023).
Aksi unjuk rasa dilakukan FMPP sebagai bentuk keprihatinan terhadap tindakan Bupati Majalengka yang dinilai bersikap tidak netral. Pengunjuk rasa juga menyatakan rasa kecewanya terhadap sikap Karna Sobahi yang ikut cawe-cawe dalam Pemilu dan Pilpres.
Bahkan karena tindakannya kata pengunjuk rasa Bupati Karna Sobahi telah dinyatakan bersalah oleh Bawaslu Majalengka. Meski tidak diikuti dengan pemberian sanksi.
Usai menyampaikan asprasinya di kantor Bupati, warga kemudian melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Majalengka. Di depan kantor wakil rakyat, pengunjuk rasa kembali menyampaikan aspirasinya.
Salah seorang pengunjuk rasa, Idrus mengatakan, aksi warga turun ke jalan berangkat dari keprihatinan terhadap sikap Bupati Majalengka yang tak netral dalam Pemilu dan Pilres. “Prihatin terhadap kebohongan publik yang dilakukan bupati dalam pelaksanaan program padat karya tunai,”ujarnya.
Ketua APERMA ini mengatakan, Bupati Majalengka telah melakukan kebohongan pada masyarakat terkait sumber anggaran program padat karya tunai. Begitu juga dalam pelaksanaanya, di lapangan program tersebut di beberapa daerah diarahkan untuk kepentingan caleg dan capres tertentu.
IKLAN
Sayangnya keinginan pengunjuk rasa bertemu dan melakukan dialog dengan anggota dewan tidak terjadi. Mereka hanya ditemui Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD H.Agus Permana. Menurut Sekretaris DPRD, anggota DPRD tidak bisa menemui pengunjukrasa karena sedang mengikuti kegiatan di luar,namun perwakilan FMPP memaksa untuk bisa masuk ke gedung dewan.
Selanjutnya perwakilan pengunjuk melakukan dialog bersama Sekretaris DPRD, perwakilan pengunjuk rasa serta pihak keamanan. Dialog yang berlansung cukup alot itu menghasilkan kesepakatan, bahwa audensi dengan DPRD akan dijadwalkan.
Aksi unjuk rasa yang yang mendapat pengawalan ketat dari ratusan petugas gabungan berlangsung damai. Pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib setelah perwakilan yang melakukan dialog kembali bergabung. (CM-01)