Angka Stunting di Majalengka Diklaim Turun 3,12 Persen
MAJALENGKA – Angka Stunting di Kabupaten Majalengka diklaim turun 3,12 persen. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka mengklaim, bahwa angka stunting di wilayahnya mengalami penurunan. Penurunan angka stunting di Kabupaten Majalengka disampaikan oleh Wakil Bupati Tarsono D Mardiana.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengatakan, pihaknya sangat bersyukur. Pasalnya jumlah stunting di Kabupaten Majalengka terus mengalami penurunan.
Jumlah stunting berdasarkan publikasi data Kabupaten Majalengka mengalami penurunan sebesar 3,12 persen. Penurunan angka stunting ini kata Wabup Tarsono merupakan hasil nyata dari usaha, kerja keras semua pihak. “ Stunting bisa berkurang, angkanya turun berkat kerja serta usaha bersama yang kita lakukan selama ini,”katanya, Kamis (9/11/2023).
Stunting merupakan persoalan yang dalam penanganannya menjadi tanggung jawab bersama. Karena dalam penanganannya tidak mungkin hanya dilakukan atau menjadi tanggungjawab salah satu sektor saja. ” Untuk itu dalam penanganannya juga harus dilakukan, semua sektor harus saling mengisi, saling bersinergi ,”tegasnya.
Wabup juga menegaskan,bahwa pemerintah daerah sangat serius dalam melakukan penanganan stunting. Sehingga diperlukan adanya kerjasama antar instansi dalam penanganannya,tentunya juga dengan kesungguhan.
Dalam kesempatan tersebut guna mengurangi stunting, secara khusus Wabup Tarsono D Mardiana meminta Dinas Kesehatan mengoptimalkan program yang telah berjalan selama ini. “Puskesmas Nganjang ka Imah” lebih ditingkatkan.
IKLAN
Begitu juga dengan program lainnya, seperti penimbangan bayi dan balita di posyandu bisa diefektifkan. Sebab program tersebut dinilai menjadi bagian dari usaha menurunkan angka stunting di Kabupaten Majalengka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka H. Agus Susanto mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah dalam upaya penurunan stunting melalui berbagai kegiatan.
Kegiatan kata Kadis Kesehatan Majalengka dimulai dengan memberikan makanan tambahan bergizi untuk ibu hamil (bumil). Lalu Penimbangan balita di Posyandu, sampai pemberian Tablet Tambah Darah (TTD). “Pemberian TTD ini khusus dilakukan kepada remaja yang akan melakukan pernikahan,”kata Agus Susanto. (CM-02)