Krisis Air Bersih Di Majalengka Makin Meluas
MAJALENGKA – Krisis air bersih di wilayah Kabupaten Majalengka makin meluas. Krisis air bersih dialami ribuan warga di berbagai daerah akibat kemarau yang sudah berlangsung sekitar lima bulan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka, krisis air bersih dialami warga yang tersebat di 15 desa di 9 kecamatan Kabupaten Majalengka.
“Secara keseluruhan warga yang mengalami krisis air bersih mencapai 20.781 jiwa atau 5.854 (KK) yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang sekarang,”ungkap Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda, BPBD Majalengka, Rezza Permana.
Menurut Rezza puluhan ribu warga terdampak kekeringan itu berada di 15 desa yang berada di 9 kecamatan. Untuk mengatasi persoalan yang dihadapi ribuan warga di berbagai daerah itu, BPBD Majalengka memberikan pasokan air.
Pasokan air bersih dilakukan dilakukan hampir setiap hari oleh BPBD. Hingga kemarin, pasokan air bersih dari BPBD kepada warga terdampak kekeringan telah mencapai 450.000 liter.
Sembilan wilayah kecamatan yang warganya mengalami krisis air, yakni Kecamatan Kasokandel, Kertajati, Jatitujuh, Kadipaten di wilayah Utara. Kemudian Kecamatan Palasah, Panyingkiran, Cigasong dan Majalengka di wilayah Tengah dan Kecmatan Lemahsugih di kawasan Selatan.
Diluar sembilan kecamatan tersebut,kesulitan air bersih sudah mulai dirasakan warga di daerah lainnya. Informasi yang diperoleh menyebutkan, di Kecamatan Bantarujeg warga di Desa Cimangguhilir juga mulai kerepotan memenuhi kebutuhan air bersih.
IKLAN
“Sudah mulai kerepotan ,kemarau panjang menyebabkan mata air yang selama ini menjadi andalan warga debitnya makin kecil,” kata Ahmad Selasa (26/9/2023). Masih di Kecamatan Bantarujeg, persoalan air bersih juga mulai dialami warga di Desa Sukamenak dan Haurgelis. ” Tahun sebelumnya tidak sampai seperti sekarang, mungkin karena kemarau panjang debit air mulai berkurang.Mudah-mudahan hujan segera turun,”harap Jaja warga Desa Sukamenak. (CM-02)