Asyik Bangun Taman, Pemkab Abaikan Fasilitas Perdagangan
MAJALENGKA – Asyik bangun taman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka dinilai abaikan fasilitas perdagangan. Pemerintah Kabupaten Majalengka dinilai terlalu asyik membangun taman-taman di daerahnya, dan melupakan penyediaan fasilitas perdagangan.
Buruknya fasilitas perdagangan terlihat pada kondisi Pasar Sindangkasih, Kadipaten dan Jatitujuh. Penyediaan sarana dan fasilitas di tiga pasar pemerintah ini seperti luput dari perhatian.
Bahkan hingga menjelang berakhirnya masa Pemerintahan Karna Sobahi-Tarsono, perbaikan fasilitas ketiga pasar masih terbaikan. Padahal hampir semua fasilitas yang ada di tiga pasar tersebut kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Ironisnya ditengah buruknya fasilitas pusat perdagangan, Pemkab Majalengka justeru berencana membangun taman baru. Pemkab Majalengka dikabarkan akan membangun taman hutan kota di eks pasar lama, Kelurahan Majalengka Wetan dengan anggaran mencapai belasan miliaran rupiah.
Menurut sejumlah pedagang, meski HGB telah berakhir sejak beberapa tahun lalu, pedagang tetap memenuhi kewajibannya. Setiap hari mereka membayar bermacam bentuk retribusi. Retribusi yang dibayar pedagang pasar milik Pemkab Majalengka itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Dari Pasar Sindangkasih saja, Pemkab Majalengka mendulang retribusi dari pedagang sekitar Rp 900 Juta. “Sampai hari ini pedagang masih tetap membayar retribusi, tidak pernah telat,”ujar Toto pedagang Pasar Sindangkasih, Sabtu 9 September 2023.
Buruknya fasilitas perdagangan itu kata pedagang sudah berkali-kali disampaikan pada pemerintah daerah. Sayangnya keluhan soal buruknya fasilitas di pusat perekonomian milik Pemkab hingga sekarang masih terabaikan. “Sudah tidak nyaman, fasilitasnya sudah sangat jelek, apalagi kalau musim hujan pasar selalu banjir dan becek. Katanya sih anggarannya tidak ada untuk perbaikan,”kata Ade pedagang lainnya.
IKLAN
Pemkab Akan Bangun Taman Hutan Kota
Ditengah buruknya fasilitas perdagangan, Pemkab Majalengka kembali berniat membangun taman. Dengan anggaran sekitar Rp 12 miliar Pemkab Majalengka akan mengubah lapangan eks pasar lama menjadi taman hutan kota. Informasi yang diperoleh, tender pembangunan hutan kota sudah dilakukan. Bahkan sudah ada pemenangnya dan masih dalam tahap masa sanggah.
Pembangunan taman baru ini menambah daftar jumlah taman yang dibangun Pemkab Majalengka dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya Pemkab Majalengka telah melakukan revitalisasi Alun-alun,dan sekitarnya berupa pembangunan pedestarian. Dalam penataan kawasan alun-alun, Pemkab Majalengka menggelontorkan anggaran sekitar Rp 25 miliar.
Pemkab Majalengka juga merevitalisasi Taman Dirgantara serta membangun Taman Sejarah di kawasan Munjul. Revitalisasi juga dilakukan pada Gelanggang Generasi Muda (GGM). Menurut Kabid Bangunan Dinas PUTR saat proses pembangunan , Mamat Rahmat, anggaran yang dipergunakan sebesar Rp 4,8 miliar.
Eks Mapolres Majalengka yang berlokasi di belakang Pendopo juga telah diubah menjadi Taman Raharja. Pembangunannya melalui dua tahap yang menelan anggaran kurang lebih Rp10 miliar. Lalu tahun 2020 Pemkab Majalengka membangun tiga taman di pusat kota,yakni Munjul,Cigasong dan kawasan Unma dengan anggaran sekitar Rp 1,35 miliar. Pada tahun yang sama Pemkab Majalengka juga melakukan revitalisasi Alun-alun Talaga dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar. (CM-01)