Ratusan Pengusaha Jakon Majalengka Rontok
MAJALENGKA- Miris,ditengah giat-giatnya pembangunan yang dilakukan pemerintah,banyak pengusaha jasa kontruksi (jakon) di Kabupaten Majalengka rontok. Diperkirakan ada ratusan pengusaha jakon di Kabupaten Majalengka gulung tikar. Mereka tidak lagi bisa terlibat dalam proyek-proyek pembangunan yang dibiayai oleh Pemkab Majalengka.
Dari penelusuran,rontoknya pengusaha jakon di Kabupaten Majalengka bukan hanya karena dampak Pendemi Covid-19 saja. Kondisi dunia usaha sebelum dan sesudah pandemi di Kota Angin juga memiliki andil rontoknya jakon Majalengka.
Salah seorang pengusaha berinisial UC mengatakan,kondisi dunia usaha di Kabupaten Majalengka sejak beberapa tahun ini terbilang tidak kondusif. Banyaknya oknum non pengusaha ikut bermain proyek membuat dunia usaha, khususnya jakon membuat banyak pengusaha daerah gigit jari. “Pandemi Covid-19 memang berdampak,tapi lebih parahnya lagi karena banyak oknum yang tak punya bendera (perusahaan) ikut main,”ungkapnya, Minggu (13/8/2023).
Bagaimana bisa tidak memiliki perusahaan dapat mengerjakan proyek pemerintah? “ Itu bisa diakali, seringnya pinjam bendera perusahaan orang, cukup bayar fee perusahaan saja. Atau membuat perusahaan baru,”ujarnya.
Situasi itu lanjutnya yang membuat tidak kondusifnya dunia usaha, apalagi dalam prakteknya ada oknum-oknum pejabat yang terlibat, termasuk juga oknum di dewan. “Akibatnya costnya menjadi mahal, kalau pengusahanya modalnya nanggung. Tidak punya koneksi tidak akan dapat pekerjaan,”tuturnya.
Senada disampaikan pengusaha lainnya, H. Dia mengatakan,dugaan bahwa ada oknum ASN main proyek sudah santer sejak sebelum Pandemi Covid-19. Permasalahan itu bahkan sudah pernah disampaikan pelaku usaha pada pihak terkait. ” Sudah sering disampaikan permasalahan yang dihadapi pengusaha daerah ini pada dinas,bahakn pada dewan.Namun tetap saja tidak ada perubahan,”keluhnya.
IKLAN
Banyaknya pengusaha jakon yang gulung tikar nampaknya bukan hanya isapan jempol. Hal itu terlihat dari terus berkuarangnya jumlah anggota asosiasi pengusaha. Di BPC Gapensi Majalengka misalnya, jumlah anggotanya kini hanya tersisa puluhan. Sedangkan sebelumnya anggota perkumpulan pengusaha tertua ini mencapai ratusan pengusaha daerah.(CM-01)