Kesbangpol Bantah Lakukan Kampanye Terselubung
MAJALENGKA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Majalengka bantah melakukan kampanye terselubung. Kepala Kesbangpol Majalengka, Heri Rahyubi membantah adanya kampanye terselubung dalam kegiatan pendidikan politik beberapa waktu lalu.
Menurutnya kegiatan tersebut berjalan sebagaimana seharusnya,nomatif. Pelaksanaan kegiatan merupakan bagian dari tupoksi Kesbangpol,yakni memberikan pendidikan politik pada masyarakat. “Kegiatan yang kami laksanakan bagian dari tugas dan fungsi Kesbangpol,yakni memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,”katanya, Selasa (1/8/2023).
Heri menjelaskan,pendidikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta pemahaman tentang politik pada masyarakat. Sehingga tingkat partisipasi pemilih dalam Pemilu,Pilkada bisa terus meningkat. Diketahui pada 2014 tingkat partisipasi pemilih mencapai 70 persen,sedangkan pada 2019 naik menjadi sekitar 79 persen. “Harapannya pengetahuan politik masyarakat semakin baik,sehingga tingkat partisipasi dalam pelaksanaan agenda-agenda politik seperti Pemilu,Pilkada bisa semakin baik,”jelasnya.
Dicurigai Dibarengi Kampanye Terselubung
Sebelumnya sejumlah kalangan menuding adanya kampanye terselubung pada kegiatan sosialisasi politik. Dugaan adanya kampanye terselubung pada acara itu muncul setelah beredarnya gambar Ketua Bawaslu Majalengka, Agus Asri Sabana. Dalam foto yang beredar terlihat Ketua Bawaslu Majalengka tengah berbicara di hadapan peserta sosialisasi politik. Selain Ketua Bawaslu, narasumber lainya adalah Ketua KPU Majalengka,Agus Syuhada.
Dugaan bahwa acara itu dibarengi kepentingan politik pihak tertentu,dipicu oleh “backdrop” acara. Backdrop kegiatan “Melalui Pendidikan Politik Jelang Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 Kita Tingkatkan Partisipasi Pemilih Serta Lanjutkan Majalengka Raharja”.
Ketua Bawaslu Majalengka membenarkan adanya kegiatan sosialisasi politik tersebut. Ia membantah kalau kegiatan itu menjadi ajang kampanye terselubung. “Sosialisasi politik umum,” ucapnya, Sabtu (29/7/2023).
IKLAN
Terkait backdrop kegiatan yang kemudian memicu munculnya praktek kampanye terselubung, Agus mengaku juga keberatan. (CM-01)