Musim Kemarau Petani Menganggur
MAJALENGKA – Musim kemarau petani menganggur. Petani di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka menganggur akibat sepanjang musim kemarau. Mereka sudah tidak melakukan aktivitas pertanian sejak tiga bulan bulan lalu.
“Selama kemarau terpaksa banyak tinggal di rumah dan tidak menggarap lahan sawah karena kekeringan,”kata Santoso, penggarap sawah di Desa Sumber Wetan,Kecamatan Jatitujuh, Senin (31/7/2023).
Menurut Santoso, hektaran area persawahan di wilayahnya tidak ditanami karena alasan pengairan. Akibat kemarau panjang banyak saluran irigasi kering, sehingga pasokan air ke erea persawahan minim.”Daripada nanti malah rugi,lebih baik menunggu musim hujan untuk beraktivitas lagi,”ujarnya.
Pamong Desa Sumber Wetan, Caswa Wiguna mengatakan, ada sekitar 50 hektar sawah di daerahnya terpaksa tidak ditanami padi. Petani membiarkan lahan itu menganggur akibat sulitnya mendapatkan air.
Hal senada dikemukakan Yadi, petani lainnya di Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh. Ia mengatakan, petani sudah menganggur sejak tiga bulan terakhir. “Kami merasa bingung jika kemarau karena sawah di wilayah kami masuk kategori sawah tadah hujan,”ucapnya.
Tak hanya di wilayah Kecamatan Jatitujuh, di beberapada daerah lainya di kawasan utara Majalengka banyak area sawah yang dibiarkan menganggur karena alasan musim kemarau. Seperti di wilayah Kecamatan Ligung terlihat banyak hamparan area sawah yang dibiarkan menganggur. (CM-03)
IKLAN