Dipinjam KTP dan KK, Petani Tebu Kaget Tiba-Tiba Punya Hutang
MAJALENGKA – Dipinjam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) petani di Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh,Kabupaten Majalengka kaget. Bagaimana tidak kaget,tiba-tiba namanya tercatat memiliki hutang pada bank. Sedangkan selama ini yang bersangkutan tidak pernah berhubungan dengan bank.
Yang membuat mereka kelimpungan hutang yang menjadi tanggungan mereka tidak sedikit, mencapai ratusan juta. Seperti diungkapkan salah satu kerabat petani di desa tersebut,berisial A. “Saudara saya tidak pernah berhubungan dengan bank, tiba-tiba tercatat punya hutang sampai ratusan juta,”ungkapnya,Senin (17/7/2023).
Bagaimana itu bisa terjadi? A menduga utang itu muncul karena KTP dan KK. Menurut A, KTP dan KK saudaranya pernah dipinjam oleh seseorang. “ Menurut pengakuan saudara saya, KTP dan KK miliknya pernah dipinjam oleh seseorang, tahu-tahu sekarang punya hutang ke bank siapa yang tidak kaget,”ucapnya.
Hal itu lanjutnya,baru diketahui ketika hendak mengajukan pinjaman ke sebuah bank. “Pengajuan itu langsung ditolak pihak bank dengan alasan,saudara saya memiliki tunggakan pada salah satu bank,”bebernya.
Petani Tebu Kelimpungan Didatangi Petugas Bank
Diberitakan sebelumnya petani tebu di Desa Pilangsari,Kecamatan Jatitujuh diduga memiliki pinjaman pada bank yang totalnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Petani menjadi kelimpungan setelah didatangi petugas salah satu bank karena dianggap menunggak kredit pada bank tersebut. Sementara yang bersangkutan sebelumnya tidak pernah mengajukan pinjaman pada bank manapun.
Petani bersangkutan baru mengetahui ketika hendak mengajukan pinjaman ke bank. Ada juga yang mengetahui ketika akan mengajukan kredit kendaraan bermotor. Sesuai prosedur ketika dilakukan BI Checking nama bersangkutan terblokir, kemungkinan karena kemacetan setoran pinjaman bank .
IKLAN
Dari penelusuran Cakrawalamedia, petugas mendatangi beberapa petani sekitar pertengahan April 2023. Tim dari Bank Pemerintah itu melakukan cek lapangan setelah kredit petani di wilayah utara Majalengka itu diduga macet.
”Sekitar pertengahan April lalu ada petugas bank yang datang ke petani untuk mengklarifikasi kreditnya. Sedangkan petani merasa tidak pernah berurusan dengan bank tersebut,”ungkap seorang petani. (CM-01)