Kertajati Jadi Kotamadya,Wacana Lama Bersemi Kembali
MAJALENGKA – Entah siapa yang memulai, wacana Kertajati menjadi Kotamadya kembali bersemi. Wacana pemekaran wilayah Kabupaten Majalengka sejatinya mengemuka pada 2016 lalu. Kabarnya pemekaran Kabupaten Majalengka tersebut tertuang dalam rapat kerja Komite I DPD yang berlangsung pada Oktober 2016.
Pada Desember ditahun yang sama hasil rapat kerja itu dituangkan pada keputusan Komite I DPD. Salah satu poinnya mendesak pemerintah untuk melaksanakan penataan daerah. Terutama pemekaran daerah yang disebut-sebut sebagai bentuk perwujudan Nawacita.
Dalam daftar usulan tersebut Kertajati menjadi salah satu yang diusulkan menjadi daerah otonom baru (DOB) berbentuk Kotamadya. Tak hanya Kertajati, ada beberapa daerah lain di Jawa Barat juga masuk dalam daftar usulan yang diproyeksikan hingga tahun 2025.Termasuk di dalamnya terkait usulan pemekaran Provinsi Cirebon.
Tidak Pernah Dibahas oleh DPRD
Wacana pemekaran Kertajati yang mengemuka pada 2016 hingga sekarang belum diketahu secara pasti penggagasnya. Tak hanya masyarakat, DPRD Majalengka selaku perwakilan rakyat Kabupaten Majalengka juga tidak mengetahui. Hanya saja sempat muncul kabar,bahwa usulan pembentukan Kotamadya Kertajati dilakukan oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Wakil Ketua DPRD Majalengka hasil Pemilu 2014 M Jubaedi mengatakan, tidak mengetahui pasti darimana usulan itu bermula. Sebab kata Jubaedi DPRD Majalengka tidak pernah membahasnya, bahkan dalam bentuk wacana sekalipun. Hal itu yang membuat pihaknya bertanya-tanya, bagaimana tiba-tiba sudah ada usulan pemekaran.Sementara untuk menjadi sebuah usulan sebelumnya ada prosedur dari bawah (daerah) yang harus ditempuh.Termasuk adanya keterlibatan DPRD.
IKLAN
“ Atau mungkin itu melalui proses aspirasi,lalu diam-diam dibawa oleh pihak tertentu. Motong jalur langsung ke pusat, sedangkan persyaratan di daerah asalnya ditempuh belakangan,” kata politisi PKB ini.
Dihimpun dari berbagai sumber wacana pemekaran muncul seiring dengan mulai dibangunnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati. Wacana tersebut bergulir cukup deras waktu itu. Harapan dan impian banyak pihak mengapung tinggi dengan hadirnya BIJB yang dibarengi pula dengan pembangunan jalan Tol Cisumdawu.
“Dengan adanya bandara, jalan tol, dan fasilitas lainnya yang pasti mengikuti,Kertajati,Kadipaten,Ligung,Jatitujuh dan Jatiwangi bisa membentuk daerah otonom baru,”kata salah seorang pengusaha di Kadipaten.
Namun wacana pembentukan Kota Kerjati ini meredup tanpa adanya penolakan dari masyarkat. Sempat terseok-seoknya pembangunan BIJB perlahan juga mengubur wacana Kertajati menjadi kotamadya. Wacana kembali mengemuka setelah tahun ini BIJB resmi menjadi bandara pemberangkatan haji. Serta dibukanya Jalan Tol Cileunyi- Sumedang-Dawuan. Jalan Tol tersebut menghubungkan Bandung dengan Bandara Kertajati. (CM-01)