Bupati Karna Sebut “Dia” Publik Majalengka Penasaran

Bupati Karna Sebut “Dia” Publik Majalengka Penasaran

MAJALENGKA  –  Bupati Karna Sobahi sebut kata “Dia”, publik Majalengka pun penasaran. Siapa “Dia” yang diucapkan Bupati Karna Sobahi saat wawancara dengan media itu. Rasa ingin tahu publik kata “Dia” yang dilontarkan Bupati Karna Sobahi tersebut itupun ramai menjadi perbincangan masyarkat,termasuk di media sosial (medsos). Pemilik akun medsos Dede Sunarya  dalam postinganya bahkan membuat puisi yang diberi judul “ Puisi Tentang Dia”.

Kata “Dia” yang memantik rasa ingin tahu masyarakat,diduga karena memiliki keterkaitan dengan Anggota DPRD Majalengka. Penyebutan kata ” Dia” yang kemudian memancing rasa ingin tahu publik Majalengka itu bermula, ketika Bupati diwawancara oleh media, terkait absennya sejumlah anggota dewan pada rapat paripurna di Pendopo.

Ketidakhadiran sejumlah anggota dewan pada rapat paripurna itu membetot perhatian. Apalagi diketahui seluruh anggota Fraksi Golkar absen pada rapat paripurna tersebut.

Dalam rekaman wawancara yang beredar di masyarakat, Bupati Karna menjelaskan, alasan rapat paripurna dilaksanakan di Pendopo, meski itu dinilai melanggar tata tertib DPRD. Dalam rekaman itu juga bupati mengatakan, ketidakhadiran Fraksi Golkar bukan masalah. ”Kita fleksibel saja, bukan bermaksud melanggar aturan,yang ada. Fleksibilitas dalam aturan boleh. Pertanyaanya kenapa baru tahun ini tidak hadir, bukan tahun kemarin,”ujar Bupati Karna.

Dalam wawancara itu juga bupati menyerahkan penilaian ketidakhadiran Fraksi Golkar pada rapat paripurna kepada masyarakat. “Dalam hari jadi Majalengka dia tidak hadir. Konsekwensinya kan rakyat, bukan bupati.Tidak ada masalah juga,sebab dia sudah pak siap datang ingin baju,saya kasih baju. Pak ingin datang ada transport, saya kasih transport,”ujar bupati.

Wakil Ketua Dewan Minta Bupati Jelaskan Soal “Dia”

Penyebutan “Dia” oleh bupati inipun berbuntut. Wakil Ketua DPRD Majalengka H.Asep Eka Mulyana angkat bicara terkait narasi bupati tentang “Dia”. Dia mempertanyakan bagian akhir tanggapan Bupati Karna, mengungkap narasi “Dia”. Dia minta baju dibikinkan, dia minta transport diberi transport.

IKLAN

Baca Juga  Tidak Pernah Dipenjara, Jadi Syarat Open Bidding 

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, kata “dia” kata Asep bermakna kata ganti orang ketiga. Ia lalu meminta bupati untuk menjelaskan kepada publik, siapa yang dimaksud dia oleh bupati. Harus jelas.

“Agar tidak menimbulkan fitnah atau suudzon, kalau perlu sebut langsung namanya. Dia itu siapa, apakah satu anggota dewan, atau anggota dewan jamak. Siapa yang dimaksud “dia” oleh Pak Bupati harus tersampaikan ke public,”ujarnya. (CM-01)

Bagikan :
CATEGORIES
TAGS

COMMENTS

Wordpress (1)